Tanaman belimbing (Averrhoa carambola)
Do you guys know? Tanaman belimbing (Averrhoa carambola) dikenal luas di wilayah tropis seperti Malaysia dan Indonesia. Buah ini telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti sakit tenggorokan, batuk, demam, diabetes, dan kolesterol tinggi. Di Desa Watesari, belimbing diproses menjadi berbagai produk makanan seperti selai, es krim, permen jelly, dan puding, yang memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat dan mendapat tanggapan positif dari penduduk.
Belimbing memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.
Ekstrak belimbing terbukti efektif dalam mengobati stomatitis aphthous dan
gingivitis, serta menunjukkan aktivitas analgesik pada mencit yang diinduksi
dengan asam asetat. Daun belimbing mengandung zat aktif seperti flavonoid,
tanin, dan triterpenoid yang memiliki potensi antibakteri terhadap
Streptococcus mutans dan sifat antifungal terhadap jamur Aspergillus flavus dan
Trichophyton mentagrophytes . Kandungan beta-karoten dan aktivitas antioksidan
dari ekstrak bubuk belimbing menunjukkan nilai gizi tinggi dan manfaat
kesehatan yang potensial. Selain itu, belimbing juga memiliki potensi
gastroprotektif dalam kerusakan lambung yang disebabkan oleh radikal bebas
karena sifat antioksidannya yang tinggi, terutama flavonoid yang mencegah
peroksidasi lipid.
Tanaman belimbing merupakan pohon kecil yang dapat tumbuh hingga
ketinggian 6-9 meter. Daunnya majemuk dan berwarna hijau terang, sedangkan
bunganya kecil berwarna merah muda hingga ungu. Buah belimbing berbentuk
bintang dengan lima rusuk dan berwarna kuning ketika matang. Belimbing tumbuh
optimal di daerah tropis dengan iklim hangat dan lembab. Tanaman ini memerlukan
sinar matahari penuh atau sebagian, serta tanah yang subur dan drainase baik.
Penyiraman yang cukup diperlukan terutama pada musim kemarau untuk menjaga kelembaban
tanah.
KLASIFIKASI
Pohon belimbing, yang secara ilmiah dikenal sebagai Averrhoa
carambola, termasuk dalam Kingdom Plantae. berikut
merupakan klasifikasi lengkapnya
- Kingdom : Plantae
- Sub Kingdom : Tracheobionta
- Super divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magniliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub kelas : Rosidae
- Ordo : Geraniales
- Famili : Oxalidaceae
- Genus : Averrhoa
- Spesies : Averrhoa carambola L.
MORFOLOGI
Sama seperti klasifikasinya yang unik, tanaman belimbing juga punya
morfologi yang menarik. Yuk, kita lihat lebih dekat seperti apa sih bentuk dari
tanaman belimbing ini!
Morfologi Akar Tanaman Belimbing
Tanaman belimbing memiliki sistem perakaran
tunggang yang disertai dengan rambut-rambut akar di sampingnya. Akar utamanya
berbentuk kerucut, tegak lurus, dan tidak memiliki stipula. Struktur perakaran
ini terdiri dari pangkal, batang, ujung, cabang, serabut, bulu, dan tudung
akar.
Morfologi Batang Tanaman Belimbing
Batang tanaman belimbing merupakan kayu yang
kuat dengan permukaan kulit yang halus. Batangnya berbentuk silinder dengan
diameter sekitar 30 cm dan panjang yang bisa mencapai 10 meter atau lebih.
Batang ini tumbuh tegak ke atas dengan tajuk pohon yang rendah dan memiliki
banyak percabangan, sehingga sering disebut sebagai tanaman teduh. Warna batang
belimbing bervariasi dari cokelat tua hingga kelabu tua. Tinggi tanaman
berkisar antara 5 hingga 12 meter dengan banyak ranting dan percabangan yang
tumbuh menyudut.
Morfologi Daun Tanaman Belimbing
Daun belimbing berbentuk lonjong dengan ujung
yang meruncing dan bagian pangkal yang membulat. Daunnya termasuk daun majemuk
dengan daun utama dan anak daun. Panjang daun utama sekitar 18 cm dengan 1
hingga 2 anak daun yang berhadapan. Panjang anak daun berkisar antara 1,5
hingga 9 cm dengan lebar 1 hingga 4,5 cm. Permukaan daun mengkilat dengan
tekstur yang tidak terlalu tebal, sementara bagian bawah daun memiliki tekstur
yang agak kasar dan cenderung buram. Daun muda berwarna hijau muda, sedangkan
daun tua berwarna hijau tua. Daun belimbing juga memiliki tangkai yang
berfungsi sebagai media pelekatan ke ranting dengan tulang daun yang menyirip
dan pertulangan di dalamnya.
Morfologi Bunga Tanaman Belimbing
Bunga belimbing termasuk bunga majemuk yang
memiliki dua kelamin dalam satu bunga, yaitu kelamin jantan dan betina. Bunga
berwarna merah keunguan dan sering muncul pada ketiak daun serta ujung ranting.
Pada belimbing manis, bunga tersusun dari lima helai kelopak berbentuk bujur
telur memanjang dengan buku yang pendek yang bergabung membentuk bunga yang
indah. Bagian dalam bunga memiliki bakal buah (ovarium) berwarna putih
kehijauan, beralur, dan terdiri dari lima bagian dengan bulu halus di bagian
tepinya. Penyerbukan bunga belimbing biasanya dibantu oleh hewan seperti lebah,
kelelawar, kupu-kupu, angin, dan lainnya.
Morfologi Buah Tanaman Belimbing
Buah belimbing manis berbentuk bintang dengan
lima sisi yang tajam, kulitnya berwarna kuning dan mengkilap. Panjang buah
sekitar 15 cm dengan diameter 8 hingga 12 cm, dan berat 200 hingga 500 gram. Di
dalam buah terdapat 8 hingga 10 biji yang licin karena mengandung lendir. Rasa
buah belimbing manis dan segar, terutama saat sudah matang. Sementara itu,
belimbing wuluh memiliki bentuk lonjong silindris dan rasa yang sangat masam,
sering digunakan sebagai bahan masakan untuk mendapatkan rasa asam alami.
Morfologi Biji Tanaman Belimbing
Biji belimbing berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing, panjangnya sekitar 0,7 hingga 1,2 cm. Biji ini tertutup oleh lendir yang disebut aril, memiliki testa berwarna cokelat muda dengan permukaan yang tipis dan mengkilap. Buah belimbing selain memiliki rasa yang menyegarkan dan kaya akan kandungan air, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah.
Tanaman Belimbing di Kampus F7
Alamat : Jl. Raya Klp. Dua Wetan No.5a 4, RT.4/RW.8, Klp. Dua Wetan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13740
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, Y., Nadia, C.,
Purwanti, D. M., Putri, K., Fajar, N., Amalia, R., Ifadah, S., Anami, S., Tejo,
S., & Agtian, W. (2022). Utilization and Processing of Starfruit into
Various Food Products in Watesari Village, Balongbendo District, Sidoarjo Regency.
Journal of Community Practice and Social Welfare, 2(1), 50–57.
https://doi.org/10.33479/jacips.2022.2.1.50-57
Kemila, M., Suprasetya, E., & Laga,
,Arifson Umbu. (2024). Efek Antinyeri Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi L) pada Mencit yang Diinduksi Asam Asetat. Pharmaceutical
and Biomedical Sciences Journal (PBSJ), 5(2), 98–103.
https://doi.org/10.15408/pbsj.v5i2.31287
Maulina, D., & Sartika, R. (2021).
The Utilization of Wuluh Starfruit for Making Facial Cleansing Solid Soap. Jurnal
Inotera, 6(2 SE-Articles), 154–158.
https://doi.org/10.31572/inotera.Vol6.Iss2.2021.ID159
Septia Liantari, D. (2014). Diah SL|
Effect Of Wuluh Starfruit Leaf Extract for Streptococcus mutans Growth EFFECT
OF WULUH STARFRUIT LEAF EXTRACT FOR Streptococcus mutans GROWTH. J Majority
|, 3, 27.
Simanjuntak, H. A., Gurning, K., &
Sinaga, V. B. (2020). Antibacterial Activity of Cold Powder Preparation of
(Ethanol Extract) Starfruit Leaf (Averrhoa bilimbi Linn.) Against
Propionibacterium acnes. Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus, 6(2),
120–128. https://doi.org/10.36987/jpbn.v6i2.1677
Suharja, E. S. (2022). Starfruit extract
(Averrhoa bilimbi) as an alternative ingredient in the treatment of aphthous
stomatitis and gingivitis. Asian Journal of Pharmaceutical Research and
Development, 10(2 SE-Research Articles), 10–12.
https://doi.org/10.22270/ajprd.v10i2.1114
Taufiq, N., Mus, R., & Palimbong, D.
(2021). Beta-carotent and Antioxidant Activity of Starfruit Extract Powder
(Avverhoa blimbi L). Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta),
14(1 SE-). https://doi.org/10.20956/ica.v14i1.13214
Vastra, A., Susilo, M., Prameswari, N., & Pratama, B. (2020). The Potential of Sweet Starfruit as a Gastroprotector of Gaster Damage Due to Free Radicals. Indonesian Journal of Global Health Research, 2(1 SE-Articles). https://doi.org/10.37287/ijghr.v2i1.55
Komentar
Posting Komentar