Tanaman durian (Durio spp.)
Do you guys know? Tanaman durian (Durio spp.) dikenal karena buahnya yang beraroma khas dan rasa yang unik. Salah satu spesies durian yang eksotis adalah Durio graveolens dengan daging berwarna merah, yang membedakannya dari spesies lain seperti D. zibethinus dan D. kutejensis.
Komunitas Dayak memiliki pengetahuan mendalam mengenai sekitar 9 spesies Durio yang mereka gunakan sebagai bahan makanan dan bahan baku farmasi. Ini menunjukkan pemanfaatan yang luas dari keanekaragaman tanaman Durio di sekitar mereka. Tanaman durian tidak hanya dikonsumsi sebagai buah, tetapi juga digunakan dalam pengelolaan limbah untuk kompos yang meningkatkan kualitas pupuk dan kapasitas produksi buah durian di komunitas. Selain itu, aktivitas enzim yang terlibat dalam pelunakan aril durian menunjukkan perbedaan antara kultivar Chanee dan Monthong, yang mempengaruhi kekerasan buah.
Tanaman durian memiliki karakter morfologi yang beragam. Penelitian
di Kalimantan Timur mengidentifikasi 6 tanaman Durian x Lai potensial yang
dihasilkan dari persilangan antara D. zibethinus dan D. kutejensis, menunjukkan
karakteristik morfologi yang berbeda dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk
tujuan agribisnis. Tanaman durian membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai
untuk pertumbuhan optimal. Pengaruh bayangan dan pengguguran daun terhadap pola
pematangan durian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang membatasi perkembangan
buah dan kematangan meningkatkan pola pelunakan buah yang tidak terarah.
KLASIFIKASI
Pohon Durian, yang secara ilmiah dikenal sebagai Durio spp,
termasuk dalam Kingdom Plantae. berikut merupakan
klasifikasi lengkapnya
- Kingdom : Plantae
- Sub Kingdom : Tracheobionta
- Super Devisi : Spermatophyta
- Devisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub Kelas : Dilleniidae
- Ordo : Malvales
- Famili : Bombaceae
- Genus : Durio
- Spesies : Durio zibethinus Murr
MORFOLOGI
Sama seperti klasifikasinya yang unik, tanaman durian juga punya
morfologi yang menarik. Yuk, kita lihat lebih dekat seperti apa sih bentuk dari
tanaman mentega ini!
Akar Tanaman Durian
Durian mempunyai sistem perakaran yang terdiri
dari beberapa bagian yakni akar primer (tunggal), akar sekunder, dan akar
tersier yang strukturnya kuat. Jenis perakaran ini sangat baik untuk mencegah
erosi yang terjadi pada lereng. Akar primer durian berfungsi untuk menopang
tanaman agar dapat berdiri kokoh.
Akar sekunder adalah akar yang tumbuh di daerah
perbatasan bawah tanah dan membantu menopang tanaman agar tetap kokoh berdiri.
Akar tersier adalah akar serabut yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan
akar primer dan sekunder. Akar tersier ini berfungsi untuk memperluas bidang
penyerapan air dan unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman durian.
Batang Tanaman Durian
Tanaman durian mempunyai batang berbentuk
silindris yang panjangnya bisa mencapai 45 meter atau lebih. Batang tanaman
durian tumbuh tegak lurus ke atas dengan banyak cabang yang tumbuh mendatar
atau condong ke atas. Batang tanaman durian memiliki kulit bertekstur kasar dan
berwarna cokelat. Kulit ini mengalami pengelupasan secara terus-menerus dan
tidak beraturan.
Daun Tanaman Durian
Durian mempunyai daun berbentuk lonjong atau
lanset dengan ujung daun lancip dan pangkalnya membulat. Panjang daun durian
bisa mencapai 10 cm atau lebih dan lebarnya sekitar 4 cm. Namun, tidak semua
daun mempunyai ukuran yang sama karena tergantung varietasnya. Daun tanaman
durian tersusun berselang-seling dan memiliki tangkai daun yang pendek. Bagian
atas daun berwarna hijau terang, sementara bagian bawahnya berwarna emas atau
perak.
Daun durian mempunyai pertulangan yang
menyirip, dengan ibu tulang daun (costa) yang memanjang dari pangkal hingga
ujung daun, kemudian bercabang membentuk urat-urat daun.
Bunga Tanaman Durian
Bunga tanaman durian berbentuk seperti mangkuk
dengan mahkota bunga berwarna merah atau kuning keemasan. Tanaman durian
mempunyai bunga sempurna karena memiliki dua kelamin, jantan dan betina. Bunga
durian biasanya tumbuh berkelompok pada cabang primer atau sekunder, dengan
posisi bergantungan dan tangkai yang panjang. Penyerbukan bunga durian dibantu
oleh hewan nocturnal seperti kelelawar atau kumbang.
Buah Tanaman Durian
Buah durian berukuran besar dengan permukaan
yang dikelilingi duri tajam dan keras. Ketebalan buah durian berkisar antara
1,5 – 2 cm atau lebih, tergantung varietasnya. Buah durian berbentuk bulat atau
lonjong dengan warna hijau kekuningan hingga kecokelatan. Di dalamnya terdapat
daging buah yang berkembang dari jaringan biji bernama arilus. Daging buah
durian bertekstur lembek dan tebal, dengan aroma yang sangat khas dan tajam.
Rasanya manis dan lembut, dengan 1 – 7 ruang di dalamnya yang masing-masing berisi
1 – 6 biji durian.
Biji Tanaman Durian
Biji durian terdapat dalam daging buah, berbentuk bulat sampai lonjong, dan memiliki serat halus di bagian ujungnya. Biji durian terdiri dari beberapa lapisan, termasuk epidermis atau lapisan luar yang tipis dan dermis yang merupakan bagian dalam biji yang tebal. Biji durian berwarna cokelat kekuningan dengan kulit mengkilat, sementara bagian dalamnya berwarna putih.
Tanaman Durian di Kampus F7
Alamat : Jl. Raya Klp. Dua Wetan No.5a 4, RT.4/RW.8, Klp. Dua Wetan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13740
DAFTAR PUSTAKA
Ketsa, S., &
Daengkanit, T. (1999). Softening of durian cultivars. Journal of Plant
Physiology, 154(3), 408–411.
https://doi.org/10.1016/S0176-1617(99)80189-8
Kurniadinata, O. F., Wenpei, S., &
Rusdiansyah, R. (2020). Morphological Characteristics of Batuah Red-Fleshed
Durian (Durio graveolens), an Endemic Exotic Plant from East Kalimantan,
Indonesia. Journal of Tropical Horticulture, 3(1), 12.
https://doi.org/10.33089/jthort.v3i1.39
Kurniadinata, O. F., Wenpei, S., Zaini,
A., & Rusdiansyah, R. (2019). Six Potential Superior Durian Plants Resulted
by Cross Breeding of D. zibethinus and D. Kutejensis From East Kalimantan,
Indonesia: Initial Identification. Journal of Tropical Horticulture, 2(2),
45. https://doi.org/10.33089/jthort.v2i2.24
Masrifah, A., Setyaningrum, H., Susilo,
A., & Haryadi, I. (2021). Perancangan Sistem Pengelolaan Limbah Durian
Layak Kompos di Agrowisata Kampung Durian Ponorogo. Engagement: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 268–282.
https://doi.org/10.29062/engagement.v5i1.285
Priyanti. (2012). KEANEKARAGAMAN
TUMBUHAN Durio spp. MENURUT PERSPEKTIF LOKAL MASYARAKAT DAYAK. Widya, 29(319),
45–52.
https://www.neliti.com/publications/218678/keanekaragaman-tumbuhan-durio-spp-menurut-perspektif-lokal-masyarakat-dayak#cite
Siriphanich, J., Pakcharoen, A., Mohpraman, K., & Tisarum, R. (2011). The effect of shading and leaf flushing on the ripening pattern of durians. Journal of the Japanese Society for Horticultural Science, 80(3), 365–371. https://doi.org/10.2503/jjshs1.80.365
Komentar
Posting Komentar